Sah-sah saja merasa hidup
lebih indah dengan kehadiran seseorang yang manis hehehe... Tapi,
khusus untuk konsumsi makanan dan minuman, sebaiknya hindari si
pembuat manis seperti gula. Butiran kristal putih yang manis dan
menggiurkan itu ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan yaitu:
Membuat Ketagihan
Rasanya
yang manis membuat orang ingin selalu mengonsumsinya lagi dan lagi.
Tidak hanya bersahabat di lidah, gula ternyata memicu produksi hormon
apioid
dan dopamine.
Kedua
hormon itu membuat orang merasa senang. Mood
jadi membaik tanpa disadari.
Cepat Lapar
Gula,
baik sukrosa maupun glukosa, mudah diserap tubuh untuk bahan bakar
sehingga cepat habis. Perut dengan cepat menjadi kosong lagi. Selain
itu, kandungan gula memiliki kemampuan merangsang otak untuk
membrikan perintah lapar bagi tubuh. Jadi berasa lapar walau di dalam
perut masih terdapat makanan.
Cepat Lelah
Kadar gula yang tinggi dalam
darah akan merangsang produksi insulin yang bertugas mengembalikan
kadar ke level normal. Proses itu membutuhkan tenaga besar. Tubuh
jadi medah lelah. Rasa kantuk lebih cepat datang.
Gangguan Metabolisme
Di antaranya, meningkatnya
berat bedan dan diabetes tipe 2. Juga perut membucit dan kadar
kolesterol baik HDL turun, sedangkan LDL naik. Gula juga bisa
memicutekanan darah tinggi.
Merusak Hati
Kadar gula berlebih memiliki
efek yang sama dengan konsumsi alkohol. Semua gula yang terkonsumsi
akan terkumpul disuatu tempat dalam tubuh, yakni hati. Sehingga hati
akan bekerja keras supaya bisa terurai. Gula yang tidak bisa terurai
akan menjadi lemak sehingga memicu kerusakan hati dan komplikasi yang
lain.
Sumber: THE NOAKES FONDATION
ConversionConversion EmoticonEmoticon